Masyarakat Indonesia
pasti sudah tidak asing lagi dengan istilah kuntilanak, sebuah gambaran
dari hantu perempuan yang mempunyai rambut panjang dan bergaun putih
telah melekat di benak setiap masyarakat Indonesia . Hantu kuntilanak menjadi
sebuah misteri yang telah terlanjur mengakar kuat di kalangan masyarakat yang
masih menjunjung tinggi nilai-nilai mistis.
Bahkan tidak sedikit juga yang pernah
melihat penampakan kuntilanak sebagai hantu perempuan yang membawa bayi, karena
diyakini kuntilanak tersebut merupakan arwah dari perempuan yang sedang hamil
dan meninggal dunia dan arwahnya gentayangan. Jika kita pikir lagi sebagai
manusia yang percaya akan adanya Tuhan, sebenarnya manusia yang telah mati
arwahnya akan kembali ke penciptanya sehingga tidak ada istilah arwah yang
gentayangan.
Terus apa sebenarnya kuntilanak atau
hantu-hantu yang lain jika bukan arwah orang yang meninggal dalam keadaan
gentayangan? Dan apakah ada penelitian yang telah dilakukan dan bisa
membuktikan tentang keberadaan hantu-hantu tersebut.
Memang sulit membuktikan
keberadaan hantu kuntilanak secara ilmiah, dari mana dia berasal dan
dalam rangka apa dia menampakkan diri. Pikiran kita telah banyak mendapatkan
pembodohan secara turun temurun dari generasi ke generasi sehingga menganggap
suatu kebodohan tersebut adalah sebuah kebenaran.
Hal-hal yang ada di masyarakat dan
kita lakukan di luar rasional di antaranya seperti perlakuan terhadap wanita
hamil yang meninggal mendapatkan perlakuan khusus pada saat pemakamannya. Hal
tersebut bertujuan untuk menanggulangi agar arwah wanita hamil tersebut setelah
meninggal tidak gentayangan dan menjadi hantu kuntilanak.
Penancapan paku diubun-ubun mayat
wanita hamil dipercaya dapat mengikat arwahnya sehingga tenang dan tidak
gentayangan. Dan jika ada hantu kuntilanak yang gentayangan maka kita tinggal
menancapkan paku kuntilanak di ubun-ubunnya dan kuntilanak tersebut akan
berubah menjadi wanita cantik dan bisa dinikahi, dan dipercaya jika ada yang
berani menikahi kuntilanak maka orang tersebut akan sukses dalam kehidupannya
didunia.
Anggapan di atas merupakan sebuah
kekeliruan yang besar, mitos ataupun cerita yang tidak ada dasarnya tersebut
telah terlanjur menjadi hukum yang diyakini kebenarannya. Padahal hal tersebut
merupakan sebuah perilaku syirik dan tidak ada dasar hukumnya.
Jika kita seorang muslim kita bisa
mengembalikan hal ini kepada dasar hukum kita sebagai seorang muslim. Dalam
Al-Quran ataupun Al-Hadist sebagai pegangan seorang muslim tidak pernah
disinggung mengenai adanya hantu kuntilanak. Tapi di sana disebutkan bahwa ada kehidupan lain
selain manusia yang ada di dunia ini, dua kehidupan tersebut berlainan
dimensinya sehingga satu sama lain tidak akan bisa saling berhubungan.
Jin adalah penghuni dimensi lain
tersebut, jin pun juga sama seperti manusia ada yang baik dan ada pula yang
jahat. Jin yang jahat biasanya dia akan berusaha mengganggu manusia. Jin yang
sudah berilmu tinggi akan mampu merubah bentuk sesuai yang diinginkan dan akan
mampu menampakkan dirinya sehingga dapat dilihat oleh manusia.
Seperti hantu kuntilanak dan
hantu-hantu lain yang merupakan usaha dari jin jahat untuk mengelabui manusia sehingga manusia akan
melakukan tindakan-tindakan bodoh yang di luar rasional
Tidak ada komentar:
Posting Komentar